Selasa, 24 April 2012

Karakter pemuda islam saat ini


Asalamualaikum.. hayo jawab dulu salamnya, baru boleh baca artikel hehe
Jawab salam kan wajib.
Oya pertama-tama terimakasih sudah berkunjung ke blog of moslem youth, kalau diliat-liat tidak ada yang special di blog ini, tapi insaallah artikel yang di berikan  bermanfaat bagi sahabat semua.

Di postingan perdana ini, blog of moslem youth akan membahas suatu masalah yang bertema:

“Karakter pemuda islam saat ini”

Pemuda, tidak dipungkiri bahwa dia adalah tonggak penentu berdirinya suatu masyarakat yang maju, makmur dan tentram di masa depan. Pemuda sangat berperan penting dalam penentuan atas kemajuan suatu masyarakat dan bangsa. Bagaimana jika karakter muda islam jauh dari ajaran islam? Tentu berarti kemajuan masyarakat islam tidak akan terjadi bahkan akan mengalami kemunduran, mungkin itulah yang terjadi saat ini. karakter atau pola hidup pemuda islam sangat memperihatinkan. Lambat laun ajaran-ajaran islam mulai di tingalkan dan beralih ke ajaran-ajaran yang berkiblat salah.

Carut-marutnya globalisasi, ternyata sangat berefek pada karakter pemuda islam saat ini . Globalisasi ini berhasil menghipnotis remaja-remaja islam semakin menjauh dan menjauh dari ajaran islam yang sebenarnya.

Hanya beberapa saja pemuda muslim yang mengunjungi masjid guna menunaikan sholat fardhu dan kegiatan-kegiatan bermanfaat lainnya. Berapa banyak pemuda muslim yang mengkaji dan menghafalkan kitabullah. sedikit pemuda muslim yang mengkaji ilmu islam. Mereka lebih senang menghabiskan waktu luang mereka dengan mengujungi tempat-tempat hiburan seperti Game center, rental PS,dan lain-lain. Padahal jika dilihat dari sisi ekonomi, pergi ke tempat seperti itu mengeluarkan biaya dan tidak bermanfaat sedikitpun, bahkan malah membawa bencana. Sedangkan untuk pergi ke masjid, kita tidak usah mengeluarkan uang sepeserpun. Ditambah lagi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di masjid bermanfaat, dan berpahala. Kebanyakan remaja saat ini mengatakan jika kita pergi ke masjid dikatakan remaja kurang gaul.

Carut-marutnya glbalisasi ternyata juga berefek pada pergaulan. Pergaulan pemuda muslim sekarang juda sudah memperihatinkan. Bahkan telah merambah ke wilayah pemuda yang sering disebut “ikhwan” dan “akhwat”, yakni pemuda yang terkenal alim, sering mengikuti kajian, dan lain-lain. Remaja yang satu ini justru lebih membahayakan. Berbalut label halaqoh (kumpul-kumpul untuk membahas suatu masalah yang “Islami”), mereka mencuri-curi kesempatan untuk mencari pasangan. Setelah mendapat target, mereka semakin semangat dalam mengikitu halaqoh, karena otomatis mereka dapat bertemu sang pujaan hati, minimal melihat wajahnya. Semakin sering mengikuti halaqoh, semakin sering juga mereka bertemu. Tidak puas bertemu di halaqoh mereka berusaha berhubungan dengan telepon dengan dalih mengingatkan sholat tahajjud, atau puasa senin-kamis. Lama-kelamaan mereka saling curhat yang tidak ada manfaatnya sama sekali. Dan tanpa disadari sebenarnya mereka telah terjerumus ke --istilah umumnya--pacaran akan tetapi secara terselubung. Parahnya mereka menganggap bahwa hal ini biasa saja, sekadar ta’aruf atau menganggap hal tersebut sebagai amar ma’ruf.

Globalisasi juga membuat remaja islam memngikuti kiblat yang salah, banyak remaja-remaja islam yang terbawa arus globalisasi yang berefek negative. Misalnya saja mode-model pakaian yang yang ditawarkan oleh produk-produk yang berbalut busana muslim namun kenyataannya jauh dari pakaian muslim yang sebenarnya. Dengan model-model jilbab yang tidak standar. Namun anehnya banyak pemuda muslimah yang lebih memilih  model-model pakaian seperti ini. Katanya sih agar tidak kelihatan jadul(jaman dulu). mengikuti trend sih boleh saja asalkan sesuai dengana aturan-aturan islam.

Kita sebagai pemuda muslim harus sadar bahwa masa depan Islam ada ditangan kita. Islam merupakan agama yang sempurnya. Akan tetapi kesempurnaan islam malah tertutupi oleh orang-orang islam sendiri. Yakni orang-orang yang mengaku islam akan tetapi tidak dapat mengemban amanah Islam, tidak mengamalkan ajaran Islam secara complete. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita mulai mempersiapkan diri untuk mengemban amanah ini dengan cara mendalami ilmu islam dan ilmu alat (ilmu dunia), karena dua hal tersebut akan mempermudah kita dalam berdakwah. Di zaman sekarang sangat jarang orang yang memahami islam secara kaffah sekaligus memahami ilmu keduniaan.

Alhamdulillahh. Mungkin itu saja yang dapat disampaikan pada ostingan kali ini. Semoga bermanfaat.


nailul luthfiyah

5 komentar:

  1. wa'alaikumussalam..
    bagus banget deh, aku salut semangatnya dalam membuat postingan..
    gak semua orang memiliki greget dalam postingannya..
    selamat berkarya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe, trimakasih udah d bales salamnya.
      buat mb hafsari selamat berkarya juga

      Hapus
    2. Ya selamat berkarya juga mbak?

      Hapus
  2. Kalau menurut saya karakternya buruk sekali mbak? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe, sebenernya ada juga yang baik, tp belum sempet di share

      Hapus